Latest News

Showing posts with label Dominican Com. Show all posts
Showing posts with label Dominican Com. Show all posts

Tuesday, January 28, 2014

DOMINIKAN ASIA-PASIFIK AKTIF DALAM KARYA KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEPEDULIAN PADA CIPTAAN

75048_530574203640613_719966816_n

BY DOMINIKANID – 03/02/2013

DOMINIKAN ASIA-PASIFIK AKTIF DALAM KARYA KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEPEDULIAN PADA CIPTAAN


SURABAYA (PEN@ Indonesia) — Berbagai laporan dalam pertemuan Keluarga Dominikan Asia Pasifik baru-baru ini membuktikan bahwa imam, suster, serta awam Dominikan terlibat dalam banyak karya dan pelayanan untuk Justice, Peace and Care of Creation (JPCC).
Dalam pertemuan di Surabaya 24-26 Januari 2013, imam, suster, dan awam dari Australia, Filipina, Indonesia, India, Jepang, dan Vietnam membagikan karya JPCC mereka, menghadiri seminar trafficking untuk anak-anak SMP, melihat lokalisasi Gang Dolly, dan membuat keputusan Konferensi JPCC 2014.
Konferensi JPCC Asia Pasifik ke-8 di Sawangan, Jawa Barat, 5-9 Juli 2010, memilih Pastor Andreas Kurniawan OP (Pastor Andrei), kini kepala paroki Redemptor Mundi Surabaya, bersama Suster Hermine Nurhayani OP dari Cirebon sebagai Co-Promotor JPCC Asia Pasifik periode 2010-2014.
Pertemuan yang dipimpin Pastor Andrei itu menetapkan, Konferensi JPCC Asia Pasifik ke-9 akan dilaksanakan di Indonesia tahun 2014 oleh jaringan JPCC Asia-Pasifik dan Journees Romaines Dominicaines dengan tema “Berkumpul bersama sebagai pembuat jembatan: tantangan membangun dialog antaragama dan perdamaian di wilayah-wilayah kita.”
Menurut Suster Gabrielle Kelly OP dari Australia, meskipun semakin tua, banyak suster Dominikan di Australia, baik langsung atau tidak langsung, secara pribadi atau bersama orang lain berkontribusi pada upaya keadilan dengan berbagai cara, sedangkan kelompok-kelompok awam aktif dalam urusan keadilan dan kini mulai mengambil tanggung jawab untuk karya-karya yang tidak bisa lagi ditangani para suster.
“Ada sejumlah pemimpin sekolah dan perguruan tinggi dalam asuhan Dominikan, di Adelaide, Melbourne dan Sydney, yang aktif mendorong kesadaran sosial di kalangan kaum muda dan memfasilitasi keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan bantuan di Australia (pribumi) dan di negara tetangga seperti Timor Leste, Vietnam, India, Indonesia, Afrika,” kata Suster Gabrielle.
Para suster di Selandia baru, jelas suster, menggunakan ketrampilan pewartaan mereka dengan menyebarkan Kabar Gembira, khususnya berkaitan dengan JPCC, dan ikut dalam kegiatan lingkungan hidup, dialog antaragama, human trafficking, konferensi tentang Euthanasia, dan seorang relawan muda Dominikan terlibat dalam pengembangan kaum muda, misi keadilan, dan bantuan bagi orang kusta.
Sementara itu, menurut Pastor Bienvenido Trinilla OP, keluarga Dominikan di Filipina sudah melakukan konferensi untuk kaum buruh, menanggapi badai di Mindanao dengan membantu merehabilitasi para korban dan memberi sumbangan uang serta barang-barang, serta menjaring semua sekolah Dominikan untuk membantu orang miskin, dan memberi beasiswa dan pendidikan bagi murid dari keluarga miskin.
Suster Cecilia Bayani OP menambahkan, para suster Dominikan di Filipina terlibat dalam konferensi judicial killing (pembunuhan di luar proses pengadilan) dan hak asasi manusia. Selain itu mereka menangani pelayanan pastoral bagi wanita dan anak anak yang menderita kekerasan, menanam 800 pohon di halaman biara, dan mendidik siswa tentang kontrasepsi, karena Dominikan menentang RUU yang membolehkan anak kecil menggunakan kontrasepsi dengan pengawasan orangtua.
Suster Hermine OP dari Indonesia melaporkan, setelah Konferensi JPCC Asia Pasifik 2010, suster-suster Dominikan di Jawa Tengah memfokuskan pengelolaan sampah, kunjungan ke keluarga-keluarga dari pekerja biara, dan penanaman pohon; di Jawa Barat menekankan pengelolaan sampah, pemanfaatan lahan, kunjungan ke penjara, kunjungan ke keluarga pekerja biara, pembagian Komuni bagi orang sakit, peduli pada persoalan human trafficking, dan pinjaman bagi tukang becak; DKI Jakarta memfokuskan pengelolaan sampah, pemanfaatan lahan, peternakan lele dan produksi madu.
Suster Hermine bercerita tentang susahnya merubah mindset TKW di luar negeri tentang pentingnya pendidikan, kebersihan dan martabat, sementara Suster Teresa Tri Astuti tentang kunjungan di penjara serta bantuan bagi orangtua yang anaknya berkebutuhan khusus.
Dominikan Awam di Jakarta juga mendukung pengelohan sampah dan peternakan lele yang dilakukan para suster, dan di saat pembantu biara mudik saat Ramadhan, jelas Theo Atmadi, Dominikan Awam membantu pekerjaan rumah tangga di biara.
Pastor Prakash Anthony Lohale OP dari India melaporkan, di sana sudah dijalankan proyek untuk anak-anak jalanan dan dia juga dibantu oleh para suster untuk menjalankan berbagai pelayanan.
Sedangkan Pastor Raymmod Latour OP dari Jepang mengaku tidak mengalami persoalan seperti negara lain, tapi banyak persoalan akibat tsunami. Maka, “kami jalankan program rekonstruksi sosial, misalnya memberikan tempat yang lebih baik bagi anak-anak korban tsunami,” jelas imam itu, seraya menambahkan bahwa mereka membantu orang yang mengalami tekanan akibat kerja dan keadaan keuangan mereka, dan para suster menjalankan panti asuhan.
Suster Maria Ha Dinh OP dari Vietnam menjelaskan, situasi negara tidak memungkinkan menjalankan tema Konferensi JPCC ke-8. “Dalam membangun keadilan dan perdamaian di Vietnam, kami, para Suster Dominikan, hanya berkomitmen melakukan pelayanan sederhana yang membantu pengembangan sosial dan kemanusiaan di negara kami juga demi kebaikan bersama umat manusia seperti: peduli kepada kehidupan manusia sejak kandungan hingga dimakamkan, dari yang belum lahir dan bayi-bayi yang baru lahir, dari anak-anak hingga kaum muda, dan hingga orangtua berusia senja.
”Pelayanan-pelayanan yang sudah dan sedang kami jalankan adalah perhatian bagi perempuan tua yang ditinggalkan, pelatihan keterampilan dan penciptaan lapangan kerja bagi kaum muda, pendidikan bagi orang cacat, orang miskin anak jalanan dan kaum muda, serta perlindungan bagi kehidupan anak-anak yang belum lahir serta kesejahteraan bagi para ibu,” jelas Suster Maria.
Suster Cecilia sangat terkesan dengan presentasi atau karya kerasulan yang disampaikan peserta, yang menurut dia sudah dipersiapkan dengan baik, juga presentasi dari suster-suster Indonesia, “khususnya sharing tentang kunjungan di penjara yang disampaikan Suster Teresa.”
Pertemuan yang dibantu oleh Dominikan awam Surabaya dan frater Dominikan itu, tegas suster, merupakan pertemuan yang bagus dan kaya. Lewat pertemuan itu, tegasnya, terlihat bahwa “Keluarga Dominikan tidak tidur, tapi tetap bekerja, tetap aktif dalam pelayanan meningkatkan hidup masyarakat dan hidup kami,” kata Suster Cecilia kepada PEN@ Indonesia.
Bagi perempuan yang sudah 23 tahun menjadi suster Dominikan dan 13 tahun berkarya dalam JPCC, “pertemuan ini memperkaya saya dalam karya JPCC dan menantang saya melakukan lebih banyak.”
 Source : dominikanid.org

Setiap Pribadi merupakan Aset Paroki

Setiap Pribadi merupakan Aset Paroki


Kiranya seruan Berbenah Diri ini semakin digaungkan agar juga akrab didengar oleh umat asli Kelor yang berada di perantuan…..
Sepucuk surat dari Tim Penyusun Buku Kenangan Lustrum I Paroki Kelor Gunungkidul yang bermaksud meminta saya untuk menulis sharing pengalaman sebagai putri Paroki, mengingatkan saya pada suatu kenangan masa lalu. Masih segar dalam ingatan saya, masa-masa indah sebagai anak Sekolah Minggu dan Mudika di Lingkungan Tobong yang merupakan bagian dari Wilayah Sambeng, sebelah Timur dari Paroki Kelor. Ada kegiatan sekolah Minggu dan kegiatan Mudika yang dihidupi dengan berbagai acara seperti halnya arisan, ziarah, rekreasi, makan bersama, koor, lomba-lomba, bahkan sekedar berkumpul dan berbagi cerita yang lucu-lucu. Kala itu terasa bahwa Gereja menjadi arena untuk berekspresi, berkreasi, dan mengkomunikasikan iman satu dengan yang lain. Senang sekali rasanya bila suatu hari hal itu bisa terulang kembali.
Kegembiraan semakin terasa dan semangat semakin menyala pada waktu itu manakala ada Suster/Frater/Bruder/Romo yang datang menyapa dan menemani kegiatan kami. “Andai ada Suster yang bisa intensif mendampingi Mudika, andai ada Romo yang ditugaskan di Tobong”, demikian si Irene remaja berandai-andai. “Daripada hanya berandai-andai kenapa saya sendiri tidak merealisasikan pengandaian tersebut?”, demikian saya menantang diri sendiri.
Kondisi Gereja yang membuat saya bisa berekspresi, berkreasi, dan mengkomunikasikan iman serta pengandaian yang muncul dari suatu keprihatinan bahwa “tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit” (Mat 9:37) menjadi salah satu hal yang memunculkan keinginan untuk menjadi seorang Biarawati/Suster. Sharing singkat saya tersebut saya awali untuk menyampaikan bahwa panggilan bertumbuh karena saya sebagai pribadi diberi ruang/tempat untuk belajar dan bertumbuh dalam iman oleh Gereja. Hal ini menjadi investasi yang luar biasa untuk panggilan saya saat ini.
Pada waktu saya memutuskan untuk masuk Suster (tahun 2000), saya tidak tahu bagaimana caranya menjadi Suster, yang saya tahu bahwa menjadi Suster itu hidupnya untuk pelayanan Gereja dan sesama. Saya juga tidak tahu meski bertanya kepada siapa karena belum ada orang di desa saya yang menjadi Suster/Bruder/Romo. Akhirnya saya memberanikan diri untuk datang ke Susteran OP Wonosari, saya yakin bahwa Suster disana baik-baik dan mau menerima saya. Saya sempat menjadi anak asrama di sana selama 3 bulan. Inilah langkah pertama saya menginjakkan kaki dalam kancah Kongregasi Suster-suster Santo Dominikus di Indonesia (OP) yang didirikan oleh Santo Dominikus de Guzman.
Ruarrr biasaaa…!!!, sepucuk surat dari Tim Penyusun Buku Kenangan Lustrum I Paroki Kelor juga mengingatkan bahwa telah 5 tahun saya meninggalkan Wonosari yang merupakan tempat tugas perutusan saya pertama. Menjalani tugas perutusan di daerah sendiri mengingatkan saya akan Sabda Yesus,”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya”(Luk 4:24). Maka ketika saya datang ke komunitas Wonosari pada bulan Juli 2003, saya sempat mengalami ketakutan yang luar biasa. Sepanjang perjalanan dari Novisiat Baciro Yogyakarta ke Wonosari, saya mengalami keragu-raguan, kecemasan, dan kekuatiran. Apakah saya nanti diterima didaerah kelahiran saya sendiri? Kalau tidak diterima bagaimana?. Berbagai pertanyaan muncul dalam benak hati saya, meskipun saya yakin bahwa WAKTU yang akan memberikan jawabannya.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut kini telah terjawab bahwa saya sangat diterima di Paroki Wonosari (waktu itu Kelor belum mandiri) termasuk di Paroki Kelor. Bahkan saya sempat menyampaikan kepada salah satu teman Suster saya demikian,”Dulu waktu mau datang ke Wonosari saya merasa cemas dan takut. Namun, sekarang saya merasa bahwa saya takut, … takut dipindah maksudnya”. Sontak Suster yang mendengarkan ungkapan saya dengan serius menjadi tertawa. Ungkapan tersebut menandakan bahwa saya diterima di daerah asal sendiri dan saya juga mencintai daerah asal saya sendiri.
Sangat bagus tema yang diangkat pada peringatan Lustrum I yaitu “Berbenah Diri Membangun Citra Gereja yang Bersih dan Peduli”. Didalam tema tersebut terkandung suatu cita-cita, harapan, dan sesuatu yang akan diwujudkan bersama. Cita-cita dan harapan tersebut akan terwujud apabila dimulai dari masing-masing pribadi umat itu sendiri. Dan bila ini terjadi, maka akan menjadi gerakan bersama dalam koridor cita-cita yang satu dan sama yaitu terwujudnya Citra Gereja yang Bersih dan Peduli.
Setiap pribadi baik tua, muda, remaja, anak-anak, bahkan yang masih dalam kandungan merupakan asset yang luar biasa bagi Paroki. Mungkin banyak yang beranggapan bahwa orang tua yang sudah berusia lanjut tidak dapat digolongkan sebagai asset Paroki karena terkesan tidak banyak berbuat sesuatu. Bagi saya pribadi, tidaklah demikian. Satu hal yang membuat saya memiliki pandangan demikian berkat sebuah pengalaman sederhana. Suatu hari saya pernah berjalan menyusuri jalan yang sepi dan banyak pepohonan. Saya terkesan melihat sebatang pohon yang tua dan sudah ditebang separuh. Nampaknya mustahil dari pohon tersebut akan muncul kehidupan, namun kenyataannya dari pohon tersebut justru muncul tunas baru bak memunculkan harapan-harapan baru.
Berbenah Diri Membangun Gereja yang Bersih dan Peduli perlu memperhatikan bahwa setiap pribadi merupakan aset yang sangat berharga yang perlu diberi ruang/tempat untuk berkreasi, berekspresi, saling mengkomunikasikan iman, dan menggali potensi sebagai pribadi. Sebaliknya juga diperlukan kesadaran dari tiap pribadi umat bahwa dirinya merupakan asset yang berharga untuk Paroki. Pertanyaan,”Apa yang dapat saya sumbangkan untuk Paroki?”, baik untuk kita tanyakan pada diri kita masing-masing dan bukan sebaliknya, menuntut apa yang telah diberikan Paroki kepada saya?
Kiranya seruan Berbenah Diri ini semakin digaungkan agar juga akrab didengar oleh umat asli Kelor yang berada di perantuan. Waktu dan jarak tidak menghalangi untuk tetap peduli dan terlibat untuk mewujudkan cita-cita bersama ini. Siapapun diri kita dan dimana pun sekarang ini berada, perlu kembali menengok ke belakang bahwa Paroki telah meletakkan dasar iman yang benar dan kokoh dalam diri kita.
Saya sebagai umat yang sekarang ini bertugas di Jakarta (istilahnya di perantauan) juga masih “say hello” kepada orang-orang yang saya kenal untuk menanyakan bagaimana perkembangan Paroki. Pertanyaan yang sederhana seperti halnya siapa Romo Parokinya, bagaimana bangunan fisik gedungnya, siapa saja Dewan Parokinya dan sebagainya dapat menumbuhkan rasa “andarbeni”. Dibalik pertanyaan tersebut terselip juga harapan yang besar, banyak pemudi yang tergerak menemani saya untuk bergabung dalam barisan Suster-suster OP.
Teriring rasa syukur pada peringatan Lustrum I Parokiku tercinta, saya ingin menyampaikan harapan dan kerinduan saya khususnya kepada kaum muda untuk berani mengambil keputusan menanggapi panggilan sebagai Romo/Suster/Bruder. Saya yakin, diantara kaum muda-mudi ada yang terpanggil namun belum berani menanggapi sapaan Allah tersebut. Saya yakin seiring dengan semakin majunya Paroki Kelor, semakin tumbuh subur pula benih-benih panggilan.
Proficiat kepada Rm. Kristiyanto, Pr, para Romo, Dewan Paroki, para Panitia, dan segenap umat atas ulang tahun Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor yang ke-5 yang dirayakan pada tanggal 5 Agustus 2011. Semoga terwujudlah suatu harapan untuk Berbenah Diri Membangun Citra Gereja yang Bersih dan Peduli.***
Sr. Irene, OP
Source : 
dominikanid.org


Monday, January 27, 2014

Life is an opportunity, benefit from it.

























“Life is an opportunity, benefit from it.
Life is beauty, admire it.
Life is a dream, realize it.
Life is a challenge, meet it.
Life is a duty, complete it.
Life is a game, play it.
Life is a promise, fulfill it.
Life is sorrow, overcome it.
Life is a song, sing it.
Life is a struggle, accept it.
Life is a tragedy, confront it.
Life is an adventure, dare it.
Life is luck, make it.
Life is too precious, do not destroy it.
Life is life, fight for it.”
― Mother Teresa



Source : FB Sr Maria Miguel



Sr Maria Miguel OP & Dominican Sister of Mary, Mother of the Eucharist


-- We communicate joy to other people through our shining, happy, smiling faces and blithe spirits and bright glow of our personalities because of the Spirit of the Lord, because He's our personality and that's what wins the World to us!

" DOMINICAN SISTERS OF ST. CECILIA " 
-------- ( Nashville , Tennessee ) ------ 
" DOMINICAN SISTERS OF MARY , MOTHER OF THE EUCHARIST "
---------- ( Ann Arbor , Michigan ) ------ "


O sing unto the LORD a new song: sing unto the LORD, all the earth.

Sing unto the LORD, bless his name; shew forth his salvation from day to day.

Declare his glory among the heathen, his wonders among all people.

For the LORD [is] great, and greatly to be praised: he [is] to be feared above all gods.

For all the gods of the nations [are] idols: but the LORD made the heavens.

Honour and majesty [are] before him: strength and beauty [are] in his sanctuary.

Give unto the LORD, O ye kindreds of the people, give unto the LORD glory and strength.

Give unto the LORD the glory [due unto] his name: bring an offering, and come into his courts.

O worship the LORD in the beauty of holiness: fear before him, all the earth.

Say among the heathen [that] the LORD reigneth: the world also shall be established that it shall not be moved: he shall judge the people righteously.

Let the heavens rejoice, and let the earth be glad; let the sea roar, and the fulness thereof.

Let the field be joyful, and all that [is] therein: then shall all the trees of the wood rejoice

Before the LORD: for he cometh, for he cometh to judge the earth: he shall judge the world with righteousness, and the people with his truth.
 — 









" CHRIST , does not force our will . he takes only what we gave him , But he does not give himself intirely until he sees that we yield ourselves entirely to him -- St. Teresa of Avila .

Dominican Sisters Of Mary , Mother of the Eucharist - Ann Arbor , Michigan .

Mission : Education for the New Evangelization

Description :
We were founded in the Dominican tradition to spread the witness of religious life in accord with Pope John Paul II’s vision for a new evangelization. As Dominicans our primary apostolate is the education and formation of young people. We seek always to remain open to engaging the modern culture with new forms of evangelization in order to preach the Gospel and teach the Truth.
 





Source : FB  Sr Maria Miguel



Sunday, January 5, 2014

Life is beauty, admire it.





“Life is an opportunity, benefit from it.
Life is beauty, admire it.
Life is a dream, realize it.
Life is a challenge, meet it.
Life is a duty, complete it.
Life is a game, play it.
Life is a promise, fulfill it.
Life is sorrow, overcome it.
Life is a song, sing it.
Life is a struggle, accept it.
Life is a tragedy, confront it.
Life is an adventure, dare it.
Life is luck, make it.
Life is too precious, do not destroy it.
Life is life, fight for it.”
― Mother Teresa


"If we were to put all the love in the world into one heart it would be merely as a spark in comparison with the love the Heart of Jesus has for us." - Mother Angelica 

Source : FB SisterMaria Miguel


"Joy is not the absence of suffering. It is the presence of God."


Never regret a day in your life. Good days give you happiness and bad days give you experience. Both are essential in life. All are God's blessings.

"Joy is not the absence of suffering. It is the presence of God." -Robert Schuller



A clean heart is a free heart. A free heart can love Christ with an undivided love in chastity, convinced that nothing and nobody will separate it from his love. Purity, chastity, and virginity created a special beauty in Mary that attracted God’s attention. He showed his great love for the world by giving Jesus to her. - Mother Teresa .



Something really Fun to this two Sister .  

-- Well over the 100 mark of registered RETREATANTS for the most amazing upcoming Feb. 23-24th Women's Discernment Retreat!! thank you lord . 


Source : SisterMaria Miguel (Dominican Sister Of Mary )


Friday, November 22, 2013

Meet Our New Novices!



On August 1st, 16  Postulants received their habits and new religious names. These Novices' new names are: 
Sr. John Catherine
Sr. Mary Dolores
Sr. Juan Jose
Sr. Mary Esther
Sr. Peter Grace
Sr. Mary Andre
Sr. Irenaeus
Sr. Mary Jordan
Sr. Mary Paul
Sr. Mary Concepta
Sr. Chiara Luce
Sr. Mary Bernard
Sr. Gabriella
Sr. John Margaret
Sr. Mary Consolata
Sr. Theresita

Source : sistersofmary.org

IMG 1357 resizedforweb

Please welcome our joyful postulants!

Our Mission

The Dominican Sisters of Mary, Mother of the Eucharist is a Roman Catholic community of women religious based in Ann Arbor, Michigan.  Our community was founded in the Dominican tradition to spread the witness of religious life in accord with Pope John Paul II's vision for a new evangelization.
Through profession of the vows of chastity, poverty, and obedience, along with a contemplative emphasis on Eucharistic adoration and Marian devotion, our community exists for the salvation of souls and the building of the Church throughout the world.  As Dominicans, our primary apostolate is the education and formation of young people.  We remain open to engaging the modern culture with new forms of evangelization in order to preach the Gospel and teach the Truth.

welcome

Dominican Sisters of Mary, Mother of the Eucharist
4597 Warren Road
Ann Arbor MI 48105
The Dominican Sisters of Mary, Mother of the Eucharist are members of the Council of Major Superiors of Women Religious (CMSWR).
Privacy Policy: The Dominican Sisters of Mary, Mother of the Eucharist respect your privacy. We do not sell or distribute any personal information entered on this page.
Thank you for not duplicating any photos, text or other media from our website for your own personal use or online distribution.

Source : FB Dominican Sisters of Mary, Mother of the Eucharist

Source : sistersofmary.org
Dominican Sisters of Mary, Mother of the Eucharist

Christ is truly continuing to bless this music as its beauty seeps into one’s heart and brings His own Peace, Love and Quiet Beauty.





Mater Eucharistiae was produced by the 2013 Grammy Award-winning Classical Producer, Blanton Alspaugh. We thank this wonderful man, Blanton, for his amazing talents and our dear friend Monica Fitzgibbons of De Montfort Music for making our CD happen. Christ is truly continuing to bless this music as its beauty seeps into one’s heart and brings His own Peace, Love and Quiet Beauty.




Our Sisters are going to be singing at Nashville's Ryman Auditorium Thanksgiving Program Sunday evening!! We will sing some selections from our CD!! Wish everyone could be there to enjoy!!



As soon as Mother comes to Ave Maria Town, Laurie Klucik and family start baking!! THANK YOU, dear Laurie and Robb and all, for spoiling our Mother during her recent visit!! We all love you all !!

Source : Dominican Sisters of Mary, Mother of the Eucharist

Thursday, November 21, 2013



Now, if you really like all these Dominicans, you can 'share' our page and ask others to LIKE us above....right under the BIG cover picture!! Thanks!!

https://www.facebook.com/dsmme



Then again....there was the all-night Eucharistic Adoration...and the prayers with the Sisters in the Chapel. Through these silent moments of more contemplative prayer, Jesus spoke to each heart loudly and clearly!! Thank YOU, dearest Jesus, for ALL your Infinite Graces for us all!!





Wednesday, October 2, 2013

Suster-Suster Dominican


Ice cream for recreation in the novitiate on a hot Saturday night! Sr. Mary Cecilia loves that idea!


Sr. Mary Jacinta finds joy in embracing the Cross!




Sisters on a Sunday! The finale of Sr. Mary Catharine's flower garden! No matter how early you start the seeds indoors the flowers always look their best by September!







Here is the monastery today!



Our sisters at the MTS had another sort of monastic studies...peeling and drying bananas! The Lufkin community got a 18 cases of bananas! Obviously, Sr. Joseph Maria is enjoying going bananas

 



A triple rainbow ended a beautiful day of celebration as we had our celebration in honor of Sr. Joseph Maria's solemn profession. More photos to come.


 
Only 1 day left for the Thank you, Mom soap sale! The sisters are busy in the soap room and shipping. We're pretty much able to get orders out the next day so if you order by tomorrow you should have your Mother's Day gifts by Friday or Saturday.


Sr. Mary Jacinta with her short novice mistress, Sr. Mary Catharine



 
It was Stollen baking day today! Sr. Mary Magdalene, Sr. Mary Catharine (our master baker) and Sr. Mary Jacinta have a system going of buttering each loaf and then coating it in both regular and confectioner's sugar! The count? about 65 loaves!




Sr. Denise Marie and Sr. Mary talking in front of St. Dominic's orange tree. This tree is 133 years old and is from a shoot from the 800 year old tree planted by St. Dominic at Santa Sabina in Rome!


Trying on a few of Sr. Maria Teresa's new hats and you know they have to have a little fun! Happy Feast of the Epiphany!




Source : FB Dominican Nuns

Tags