Latest News

Showing posts with label Info Anggota FB. Show all posts
Showing posts with label Info Anggota FB. Show all posts

Sunday, March 29, 2015

Yesus Menderita dan Wafat Untuk Kita.



Yesus Menderita dan Wafat Untuk Kita.

Para saudaraku yang dikasihi Yesus. 
Kisah Sengsara Yesus Kristus, yang kita dengarkan hari ini, bukanlah mitos atau dogeng tetapi fakta sejarah hidup yang dialami oleh Yesus. Yesus mengalami semuanya itu karena ketaatan dan kasih-Nya kepada manusia yang menghendaki manusia beroleh keselamatan kekal. Yesus tidak menghendaki penderitaan dan kematian dengan cara disalibkan, tetapi Dia tidak mau menghindari penderitaan dan kematian karena perutusan-Nya, malah seakan dengan sukacita menjemputnya dengan memasuki Yerusalem. Yesus berdoa: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki." Bagi Yesus ketaatan kepada kehendak Allah dan kasih kepada manusia, menjadi hal yang sangat utama dalam hidup-Nya.

Para saudaraku yang dikasihi Yesus.
Kisah sengsara Yesus merupakan bagian dari sejarah hidup kita manusia. Apa yang dialami Yesus juga terjadi dalam kehidupan kita. Dalam kisah sengsara yang kita dengarkan hari ini, ada beberapa peran: yakni ada para murid yang mengikuti Yesus, tetapi ketika Yesus ditangkap, mereka semua melarikan diri ketakutan. Ada para imam, ahli-ahli Taurat, orang-orang Farisi yang karena iri dan keegoisan mereka, mereka membenci dan menghendaki Yesus dibunuh. Ada beberapa orang termasuk penguasa yang tidak menemukan kesalahan pada Yesus, tetapi demi kepentingan diri sendiri, tidak berani membela Yesus. Ada banyak orang yakni masyarakat yang semula mengelu-elukan Yesus, tetapi gampang terhasut sehingga berbalik melawan Yesus dengan berteriak agar Yesus disalibkan. Namun dalam sengsara itu, jelas kita yakini bahwa Yesus mengalami sengsara dan kematian bukan karena kesalahan-Nya, hanya karena kasih kepada manusia, Yesus adalah 'korban' kasih kepada manusia dan korban kejahatan manusia. Penderitaan merupakan bagian dari ketaatan dan kasih Yesus kepada manusia.

Para saudaraku yang dikasihi Tuhan. Dari beberapa peran yang ikut berperan atas sengsara Yesus, kita bisa merenungkan peran mana yang kita mainkan sebagai orang beriman.

Namun para saudaraku yang dikasihi Tuhan. Dalam perayaan hari ini, kita menyadari kasih Yesus yang sungguh luar biasa kepada kita. Yesus tidak hanya ikut menderita bersama kita, tetapi Dia mau menanggung sengsara dan kematian demi kita. Sengsara Yesus juga menjadi pencerahan bagi kita bahwa penderitaan menjadi bagian dan pemurnian cinta kita kepada Allah. Bersama Yesus, penderitaan bisa menghantar kita kepada keselamatan. Tuhan memberkati kita semua. Amin. (Rm. Anton M. O.Carm)


MINGGU PALMA, 29 Marer 2015/B
Mrk 11:1-10 Yes 50:4-7 Flp 2:6-11 Mrk14:1-15:47

Source : Fb Gereja Paroki Tiga Lingga


Monday, August 25, 2014

Mengapa Donor Darah Gratis Tapi Penerimanya Harus Bayar?



Mengapa Donor Darah Gratis Tapi Penerimanya Harus Bayar?

Seingatku sejak menginjakkan kaki di Postulat Kapusin Mela-Sibolga hingga sebelum berangkat ke Tanah Misi di Australia, saya sangat rajin mendonorkan darah setiap tiga bulan atau lebih. 

Selain motivasi membantu mereka yang butuh tapi miskin juga kata Dokter dan ahli kesehatan itu bagus untuk kesehatan. Saya mendonorkan darah dengan hati ikhlas alias gratis namun para penerima donor selalu membayar sekian ratus ribu rupiah ntuk PMI. Mengapa tanyaku?
Pagi ini saya membaca sebuah artikel menjawab pertanyaan tadi walaupun saya kurang setuju dengan jawabannya.


Dituturkan bahwa "Setiap biaya yang dikeluarkan ketika membutuhkan darah adalah untuk biaya BPD atau biaya pemrosesan dari darah itu sendiri karena tak bisa langsung disalurkan dari pendonor ke penerima bukan buat bayar darahnya, bukannya harga si darah itu sendiri. 


Proses pengambilan darah dari pendonor memang tidak bisa langsung diberikan kepada penerima, ada tahapan yang harus dilakukan selama enam jam sebelum darah bisa diberikan kepada penerima harus melalui tahap uji kelayakan bebas dari penyakit seperti HIV, Malaria, dan Hepatitis. Juga dilihat kualitas darah yang bisa diberikan kepada penerima. Harga kantong darah yang masih impor pun menjadi salah satu faktor kenapa harga sekantong darah begitu mahal."

Rasa-rasanya keterangan ini kurang begitu masuk akal karena beberapa kali saya donor darah cuman hitungan menit darahnya langsung disalurkan ke pasien penerima. Jadi prosesnya tidak seperti disebutkan diatas. 


Menurut APBN tahun ini Bidang Kesehatan mempunyai anggaran terbesar ketiga setelah Pendidikan dan Agama, Koq kantong darah mesti diimpor dari luar negeri? Apa para dokter dan periset teknologi kesehatan "cukup bodoh" sehingga tidak mampu membuatnya dalam negeri dengan anggaran yang begitu melimpah. 
Source : FB P Martinus Situmorang

Tags